Wednesday, December 31, 2014

Sembelit

Penyakit yang sering muncul terkait dengan sistem usus adalah sembelit. Penyakit ini cukup berbahaya dan harus segera diatasi sebab jika dibiarkan akan menjadi pemicu atau penyebab munculnya penyakit-penyakit lain. Disamping itu adanya sembelit juga akan menyebabkan tidak optimalnya organ tubuh dalam menyerap herba atau obat yang diberikan. Itulah sebabnya suatu penyakit akan sulit disembuhkan jika pada diri yang bersangkutan terhadap sembelit, sebelum masalah sembelit tersebut diatasi.

Sembelit adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan melakukan buang air besar (BAB) yang disebabkan oleh adanya penumpukan atau penyumbatan usus oleh sisa-sisa makanan atau tinja. Seseorang yang tidak melakukan BAB lebih dari 14 jam besar kemungkinan mengalami sembelit. Namun tidak ada jaminan seseorang yang telah melakukan BAB 3 kali sehari misalnya dia terbebas dari sembelit.

Sembelit merupakan suatu keadaan dalam sistem tubuh yang kurang dipahami dan merupakan masalah kebiasaan yang banyak mendatangkan penyakit serta bisa membawa kepada kematian. Lebih dari 90% masalah kesehatan manusia berawal dari kolon tersebut.

Penyebab Sebelit

  1. Makanan yang kurang serat melambatkan penyingkiran bahan tinja dan menyebabkan toksin-toksin menempel pada kantong usus. 
  2. Perekatan dapat menjadi penyebab sembelit akibat membran mukus yang melekat pada dinding usus. 
  3. Regangan kolon akibat kelebihan kandungan makanan. 
  4. Ketidak seimbangan katub Ilosekal yang menyebabkan isi dalam kolon kembali kedalam usus kecil. 
  5. Kurang latihan senam, terutama di bagian perut. 
  6. Keadaan postur yang lemah ditambah dengan pengerutan spontan dan reflek pada otot-otot penting, sangat mustahil untuk proses penyingkiran/pembuangan tinja secara normal.

Sembelit akan menyebabkan wasir dan wasir menyebabkan spasm ( pengerutan ) atau kekejangan otot dubur dan menghambat proses pembuangan tinja oleh usus. Selanjutnya otot usus yang lemah dapat menjadi lumpuh dan menghambat pengosongan usus dengan sempurna. Ini menyebabkan toksin-toksin dari bahan tinja dapat mengikis membran-membran mukosa usus dan menghasilkan rembesan kronik, jangkitan-jangkitan/infeksi, pelekatan-pelekatan dan juga kanker. Kekurangan cairan mengakibatkan dehidrasi yang mewujudkan bahan tinja yang keras dan selanjutnya menghambat proses pembuangan yang normal . Kekurangan air merupakan sebab yang biasa. Kekurangan asam klorida dan enzim pencernaan juga dapat menyebabkan terjadinya masalah sembelit dan auto intoksikasi.

Tanda-tanda sembelit:

  1. Pembesaran abdomen dengan rasa belum puas buang air besar. 
  2. Sakit kepala.
  3. Tekanan kejiwaan, rasa was-was dan sensitive terhadap gangguan. 
  4. Letih dan haus
  5. Pencernaan tidak baik dan banyak gas (masalah angin dan kentut). 
  6. Sulit tidur dan sering bangun diwaktu malam
  7. Kelebihan berat badan.
  8. Sakit organ belakang bawahan yaitu bila kolon menekan syaraf skiatik. 
  9. Kulit rambut dan kuku bermasalah.


Mengenal Usus Besar (Kolon)

Usus besar (kolon) merupakan salah satu organ penting dalam sistem pencernaan. Usus merupakan tempat transit (berhentinya). Zat-zat makanan dalam tubuh. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa zat-zat makanan berada dalam sistem usus selama kurang lebih 14 jam.

Pengkonsumsian makanan yang tidak seimbang, kekurangan serat dan air, penggunaan antibiotik serta tekanan perasaan bisa menyebabkan masa transit tersebut berlangsung lebih lama.

Tidak semua zat makanan yang terdapat dalam usus besar dapat mengalir atau dibuang melalui anus ( berupa buang air besar). Sebagian dari sisa makanan tersebut ada yang melekat dan menumpuk dalam usus. Dalam sebuah kajian autopsy ditemukan bahwa terdapat antara 10 hingga 15 pound sisa makanan (bekas kotoran) yang melekat pada lipatan-lipatan usus kecil dan besar manusia dewasa. Masalah sisa makanan (bekas kotoran) ini akan menjadi penyebab munculnya banyak penyakit yang bersifat kronik.

Warna dari sisa kotoran (tinja) tersebut bermacam-macam sesuai dengan tingkat bahaya serta lamanya sisa makanan tersebut melekat dan menumpuk pada usus.

Sebab - Sebab Penyumbatan pada usus.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan pada usus, antara lain:

  1. Makanan yang tidak seimbang. Pengambilan makanan prses (makanan olahan ed) yang meningkatkan kadar keasaman seperti gula, tepung, makanan siap saji dan sebagainya. 
  2. Makanan Olahan. Makanan olahan akan mengurangi kesan elektrolisis dalam badan sehingga mengakibatkan cairan empedu yang semestinya membantu pencernaan menjadi lebih asam. Cairan empedu tidak bisa mencerna makanan secara sempurna justru akan mengakibatkan pembinaan pelekat plag pada mukosa pada dinding-dinding usus. 
  3. Plag. Plag bisa menghalangi penyerapan segala obat dan zat yang dimakan dan pada saat yang sama menjadi puncak toksin. Kotoran (sisa-sisa makanan) yang lama dan kuman jahat yang diserap masuk ke dalam saluran darah dan hati secara berterusan, kondisi ini dikenal sebagai Autointoxication. 
  4. Toksin. Penumpukan toksin akan semakin membebani usus dan aliran darah sedangkan tubuh tidak lagi mampu menghasilkan cukup nutrien. 



Thursday, December 4, 2014

Penyebab Lemahnya Sistem Pencernaan

Terdapat beberapa perkara yang dapat melemahkan proses pencernaan makanan dalam tubuh. Perkara-perkara tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Terlalu banyak makanan atau terlalu sering makan. 
  2. Makan sambil diselangi minum air. Hal ini dapat mencairkan rembesan diperut. 
  3. Kehabisan makanan yang terlalu cepat. 
  4. Tekanan perasaan dan faktor umur. Dua hal ini dapat mempengaruhi tindakan balas tubuh karena rembesan diperut dikeluarkan jika tubuh berada dalam keadaan seimbang. Semakin lanjut usia maka semakin sedikit rembesan yang dihasilkan (terutama asam hidrolik).
Gejala - gejala yang muncul jika seseorang memiliki sistem pencernaan lemah:
  1. Badan/ nafas bau
  2. Lambat dalam mencerna makanan (penghadaman). 
  3. Rambut yang kering / rusak. 
  4. Buang angin selepas makan. 
  5. Kurang selera makan / kurang tenaga. 
  6. Kuku rusak (berkerut), mudah patah. 
  7. Buang air besar (BAB) kurang dari 2 x dalam sehari. 
  8. Mengalami gangguan dan kelainan masalah kulit. 
  9. Tulang dan gigi rawan lemah. 
Penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan: 
Penyakit pada organ mulut, seperti sakit gigi, amandel, dll.
Penyakit pada kerongkongan.
Penyakit pada lambung, seperti kulkus/mag (lambung terluka karena asma terlalu tinggi).
Kejang usus/kolik/mucus (rasa sakit yang akut dan visera berongga). Disebabkan oleh makanan - makanan yang terlalu merangsang atau terlalu pedas. (Pearce, 1992:199).
Tumor, terutama di daerah mulut, lambung, dll.
Kolitis (peradangan pada kolon).
Penyakit-penyakit pada usus besar.