Friday, August 15, 2014

Kista Payudara Bukanlah Kanker

KISTA TERNYATA BISA MUNCUL DI PAYUDARA, MESKI TIDAK SEGANAS KANKER, BENJOLAN INI BISA TUMBUH BERULANG KALI, YANG PENTING LAKUKAN PEMERIKSAAN SEGERA AGAR KISTA BISA DITANGANI SECARA TEPAT.

Proses tumbuh kembang payudara di pengaruhi aktivitas hormon, khususnya estrogen. Bila terjadi ketidakseimbangan hormon, jaringan air susu (fibroglandular) dan sekitarnya akan berubah bentuk.

Saat haid, hormon wanita mengalami perubahan, sehingga payudara terasa penuh alias membesar atau mengeras. Kadang teraba pula benjolan lunak yang terasa sakit menjelang haid. 

Benjolan berisi cairan tersebut dinamakan kista payudara. Bentuk kista umumnya bulat dan terasa kenyal seperti bakso atau balon yang diisi air. Besar dan jumlahnya bervariasi.

Tak Cukup Mamografi
Menurut Dr.Sutjipto,Sp.B-Onk dari RS Dharmais Jakarta, istilah kista payudara kurang tepat. Yang benar adalah penyakit fibrokistik payudara, yaitu keadaan nyeri, kista, dan benjolan yang sifatnya jinak pada payudara. 

Benjolan ini bisa hanya satu buah dan terletak di salah satu payudara, tetapi bisa juga hingga 17 benjolan dan terdapat di kedua belah payudara, "Biasanya dialamai wanita usia di atas 30 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan wanita usia dibawah 30 tahun juga punya kista pada payudaranya". 

Wanita yang memiliki benjolan dapat menjalani pemeriksaan mamografi atau USG, Namun pemeriksaan mamografi saja tidak cukup untuk menentukan apakah gumpalan itu merupakan kista atau tumor. Mamografi, tambahnya, tidak dapat membedakan antara benjolan padat yang artinya tumor atau benjolan berisi cairan,yaitu kista.

Pemeriksaan ini dilakukan ahli radiologi. Bila terdapat gambaran yang mencurigakan akan dilakukan biopsi, yaitu tindakan mengambil sedikit jaringan untuk menentukan sifat benjolan tersebut dan penanganan yang tepat. 

Tidak Terasa
Wujud kista yang terlalu kecil (mikrokista) tidak dapat dirasakan dengan tangan ketika melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Sebaliknya, bisa diketahui dengan menjalani pemeriksaan medis seperti mamografi atau USG. 

Kista yang besar (makrokista) dapat dirasakan dengan tangan. Kista ini dapat tumbuh hingga diameter 5 cm. Besarnya kista dapat menekan jaringan payudara hingga menyebabkan nyeri, rasa tidak nyaman, atau peradangan pada jaringan disekitarnya.

Beberapa wanita tidak merasakan gangguan meski memiliki kista payudara, yang lain mengeluhkan nyeri di dada. Rasa nyeri bisasanya diderita wanita dengan kista berukuran besar atau jumlahnya lebih dari satu. 

Justru pada wanita yang tidak merasakan sakit diperlukan pemantauan lebih. Pasien mesti rutin memeriksakan diri untuk menjaga agar sifat kista tersebut tidak menjadi ganas. 

Hilang saat menopause
Terjadinya gumpalan berisis cairan ini berhubungan dengan respon jaringan payudara terhadap perubahan kadar estrogen yang terjadi setiap bulan selama masa reproduktif. Setiap bulan selama siklus menstruasi, jaringan payudara membengkak. 

Rangsangan hormon terhadap jaringan payudara menyebabkan payudara menahan air serta kelenjar susu dan salurannya melebar. Cairan ini dapat berkumpul dan membentuk kista. 

Pada saat ini payudara terasa membengkak, nyeri, dan memiliki benjolan. Setelah menstruasi, biasanya pembengkakan payudara berkurang, tidak lagi terlalu nyeri dan tidak ada benjolan. 

Karena disebabkan masalah hormon, kista dapat mengecil, bahkan hilang dengan sendirinya ketika wanita memasuki masa menopause, "Tetapi, ada juga yang malah bertambah besar meski sudah menopause,".




No comments:

Post a Comment