Friday, June 20, 2014

Simerah Penjaga Kehidupan

Selain air, cairan vital dalam tubuh kita adalah darah. Karena itu, keberadaan si merah ini wajib diperhatikan. Jangan sampai terjadi kondisi kurang darah atau anemia yang dapat mempengaruhi kualitas kesehatan sekaligus produktivitas. Jadi pastikan peduli agar si merah selalu menjaga kehidupan anda.

Darah adalah cairan yang terdapat didalam tubuh kita dan berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. 

Darah pada tubuh manusia mengandung 55 persen plasma (cairan darah) dan 45 persen sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang mengisi tubuh, yaitu sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4-5 liter. 

Cairan berwarna merah agak kental dan lengket ini mengalir di seluruh tubuh, dan berhubungan langsung dengan sel-sel darah terbentuk atas beberapa unsur,yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. 

Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah. Hampir 90 persen bagian dari plasma darah adalah air.
Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi. 

Sel darah merah (entrosit) merupakan komponen yang mengandung banyak hemoglobin yang berwarna merah tua. Sel darah merah dihasilkan di dalam limpa atau kura, hati, dan sumsum merah pada tulang pipih. 

Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati. Sel darah putih (leukosit) adalah sel darah yang bentuknya tidak tetap. Sel darah putih dibuat di sumsum merah, kura, dan kelenjar limpa. Fungsinya untuk memberantas kuman-kuman penyakit. 

Satu lagi adalah keping darah (trombosit). Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Keping darah diproduksi dalam sumsum merah, berperan penting pada proses pembekuan darah. 

Kalah Kelas

Selain berfungsi dalam sistem transportasi, darah memiliki banyak kegunaan lain untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup, seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan, dan bahkan kematian. 

Tak jarang muncul beragam gangguan kesehatan yang berhubungan dengan darah. Dari mulai yang ringan hingga serius yang tentu perlu penanganan intensif. Diantaranya leukimia, yang disebabkan kelebihan produksi sel darah putih. Penyakit ini biasa disebut kanker darah. 

Gangguan lain adalah hemofilia, yaitu penyakit yang mengakibatkan darah sukar membeku. Jika si penderita mengalami luka ringan, dapat mengakibatkan pendarahan serius. 

Satu lagi yang hampir setiap orang pernah mengalaminya adalah anemia atau kurangnya sel darah merah.

Apa sebenarnya anemia? Meski terkesan "kalah kelas" daripada leukimia maupun hemofilia, jangan sekali-kali meremehkannya. Selain bisa merusak produktivitas dan kreativitas kerja, anemia juga rentan terhadap komplikasi penyakit lainnya. itu karena daya tahan tubuh menjadi rendah bila terkena anemia. 

Sumsum tulang belakang merupakan "pabrik" butir darah merah atau eritrosit. Tugas darah adalah membagi-bagi oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. 

Pembentukan sel darah merah sangat tergantung pada hormon alami yang disebut entroprotein (yang dibuat dan dikeluarkan oleh ginjal). Jumlah sel darah merah seseorang dapat diukur atau diperkirakan berdasarkan hematokrit atau hemoglobinnya. 

Orang yang menderita anemia berarti tidak mempunyai cukup oksigen dalam darahnya. Padahal, oksigen diperlukan untuk membakar makanan guna menghasilkan energi, sehingga timbul gejala lesu, sesak napas, dan jantung berdebar. 

Pucat dan Dingin

Saat jumlah butir darah merah berkurang, tubuh berusaha mengimbanginya dengan menekan kerja jantung. Ketika jantung kita berdebar lebih keras, berarti lebih banyak darah dan oksigen terpacu keluar. 
Sementara paru-paru pun akan bekerja keras agar oksigen yang diperoleh lebih banyak. Akibatnya sebagian pembuluh darah akan melebar agar darah yang mengandung oksigen masuk ke dalam jaringan tubuh. 
Sebagian pembuluh darah lain malah mengecil agar mampu mempetahankan oksigen. Redistribusi darah yang demikian itu menyebabkan kita tampak pucat dan kulit terasa lebih dingin kalau diraba. 
Bila aktivitas kita makin bertambah, tubuh semakin memerlukan tambahan oksigen. Disini kekurangan darah merah akan menyebabkan produktivitas dan kebugaran tubuh menurun. 
Mengapa wanita lebih rentan anemia? Staf pengajar FKUI, Dr.Ervina Karyadi, MSc,Ph.D, menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap orang, termasuk laki-laki, juga beresiko terkena anemia, meski perentase wanita lebih banyak. Kondisi ini disebabkan wanita mengalami beberapa hal seperti menstruasi setiap bulannya, melahirkan atau faktor pendarahan yang tidak normal. 
Yang pasti, sebagian besar dari kita pernah mengalami penyakit yang satu ini. Terutama mereka yang supersibuk, sehingga melupakan penyebabnya, salah satunya gizi makanan.
Inilah Tugasku


  • Mengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. 
  • Mengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. 
  • Mengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. 
  • Mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi. 
  • Mengangkut getah hormon dari kelenjar buntu. 
  • Menjaga suhu temperatur tubuh. 
  • Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi, dan sel darah beku. 
  • Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.


No comments:

Post a Comment