Glaukoma seringkali timbul tanpa gejala sampai pada fase terakhir, kecuali glaukoma jenis akut ( tekanan bola mata tiba - tiba meninggi sehingga mata terasa sakit sekali ). Karena itu deteksi dini glaukoma sangat penting.
Konsultasikan ke dokter spesialis mata untuk pendeteksian dini.
Pada fase lanjut glaukoma, gejala - gejala berikut mungkin timbul, yaitu:
- hilangnya penglihatan sisi samping (perifer),
- sakit kepala,
- penglihatan kabur,
- melihat pelangi bila melihat sumber cahaya terang (misalnya lampu).
Faktor - faktor resiko pemicu glaukoma adalah :
- Umur, pertambahan usia meningkatkan resiko terkena glaukoma.
- Riwayat anggota keluarga yang terkena glaukoma. Untuk glaukoma jenis tertentu, anggota keluarga penderita glaukoma mempunyai resiko 6 kali lebih besar mengalami glaukoma. Resiko terbesar adalah kakak- beradik kemudian hubungan orang tua dan anak - anak.
- Obat - obatan, pemakai steroid secara rutin misalnya: Pemakai obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler untuk penderita asthma, obat steroid untuk radang sendi dan pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya. Bila anda mengetahui bahwa anda pemakai obat - obatan steroid secara rutin, sangat dianjurkan memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk pendeteksian glaukoma.
- Penderita rabun jauh (mata minus) dan rabun dekat (mata plus) yang tinggi.
- Riwayat trauma (luka kecelakaan) pada mata.
- Penyakit lain. Riwayat penyakit diabetes, hipertensi dan migren.
- Tekanan bola mata. Tekanan bola mata diatas 21 mmHg beriko tinggi terkena glaukoma. Meskipun untuk sebagian individu. Tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat merusak saraf optik.
No comments:
Post a Comment